Rabu, 26 Desember 2012

laporan PKL fakultas pertanian UNRAM





 









LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ANALISIS USAHA DAN PEMASARAN MANISAN TOMAT
UD. KENANGA KEC. AMPENAN KOTA MATARAM


NAMA                       : DENI AWANSYAH
NIM                            : C1G 009 076
PROGRAM STUDI  : AGRIBISNIS
INSTANSI PKL        : UD. KENANGA JLN.ENERGI GG.POGOT  KEC. AMPENAN KOTA MATARAM


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS/SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012

HALAMAN PENGESAHAN


LAPORAN PELAKSANAAN
 PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Nama                       : Deni Awansyah
NIM                         : CIG 009 076
Program Studi        : Agribisnis
Minat Studi             : Analisis Usaha dan Pemasaran     Manisan Tomat

Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini  telah ditelaah dan dinilai
sebagai satu kesatuan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada
UD.  KENANGA
Jln. Energi Gang Pogot Karang Buyuk Ampenan


Pembimbing PKL,



(  Ir. I Wayan Suadnya, M.Agr.Sc.Ph.D   )
NIP: 1961123 1198903 1 012


                                                                          Diterima pada tanggal:





KATA PENGANTAR

Puja serta puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan kuasa-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “Usaha dan Pemasaran Telur Asin pada UD Kenanga, Karang Buyuk Ampenan Selatan “, sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, arahan, serta masukan yang sangat bermanfaat. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Bapak Ir I Wayan Suadnya, M.Agr.Sc.Ph.D selaku dosen pembimbing PKL.
2.      Ibu Hayati dan Pak Suharto selaku pemilik UD. Kenanga.
3.      Ketua Panitia PKL Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
4.      Untuk semua pihak yang telah ikut serta dalam membantu dan memberikan masukan serta solusi selama kegiatan PKL tersebut sampai dengan terselesaikannya penyusunan laporan akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan akhir PKL yang dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun atau inovasi untuk perbaikan laporan akhir PKL ini sangat perlu diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Amin.
                                                                               Mataram, 11 Nopember  2012


       Penulis




DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................      
i
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................
iii
DAFTAR ISI........................................................................................................

iv

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................
1.1  Latar Belakang……………………………………………………….
1.2  Tujuan…………………………………………………………..........
1.3  Sasaran……………………………………………………………....
1
1
2
2
BAB II : TINJAUAN PUSTAK
2.1  Tinjauan Umum Tomat……………………………………………….
2.2  Prospek Pengembangan Tomat…………………………....................
2.3  Pengolahan Manisan Tomat………………..………………...………
2.4  Pengemasan ………………………………………………………….
2.5  Sistem Pemasaran…………………………………………………….
3
3
3
4
6
7
BAB III : URAIAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN......................
BAB IV : RENCANA KEGIATAN................................................................
BAB V : PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................
      5.1 Kegiatan Umum.....................................................................................
      5.2. Kegiatan Khusus Pembuatan Manisan Tomat.......................................
BAB VI : HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
     6.1. Pengadaan Bahan Baku...........................................................................
     6.3. Tenaga Kerja............................................................................................
     6.2. Modal..................................................................................................
     6.3. Tenaga Kerja........................................................................................
     6.4. Sarana dan Prasarana...........................................................................
     6.5. Proses Produksi ..................................................................................
     6.6. Pengemasan.........................................................................................
     6.7. Pemasaran...........................................................................................
     6.8. Pengertian biaya dan Penerimaan……………………………………
     6.9. Analisis Kelayakan Usaha……………………………………………
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
     7.1 Kesimpulan……………………………………………………………
     7.2 Saran ………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
11
12
9
13
15
17
17
17
18
18
19
19
21
21
24
26
28
28
28













BAB I
 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Semakin lama tuntutan ekonomi memaksa masyarakat untuk semakin kreatif dalam memenuhi kebutuhan hidup, salah satu strategi yang dapat dikembangkan yaitu seperti usaha agroindustri rumah tangga. Walaupun ini bukan dijadikan sebagai pekerjaan tetap akan tetapi ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari semakin mendesak karena faktor persaingan yang semakin meluas dikalangan masyarakat yang khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingat pertumbuhan masyarakat yang semakin hari semakin besar maka kebutuhan masyarakat secara tidak langsung akan mengalami peningkatan, oleh karena itu agroindustri rumah tangga ini cukup berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat meskipun tidak dengan secara besar-besaran akan tetapi bisa menanggulangi kebutuhan masyarakat suatu wilayah tertentu.
 sehubungan dengan diharuskannya melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan untuk membantu masyarakat dalam memperoleh komunikasi, menambah wawasan dan untuk memenuhi syarat mahasiswa untuk menyelsaikan studi di bangku pendidikan.
Sehubungan dengan Program Pendidikan S1 yang mengharuskan pelaksanaan PKL , maka tulisan ini merupakan laporan pelaksanaan PKL di UD. Kenanga. Khususnya mengkaji tentang pemasaran usahamanisan tomat. Selengkapnya tulisan ini berjudul ”Analisis Usaha dan Pemasaran Manisan TomatUD. Kenanga Kec. Ampenan Kota Mataram”.



1.2.Tujuan PKL
  1. Untuk mengetahuiproses produksi manisan tomat.
  2. Untuk mengetahui mamfaat dan nutrisi yang terkandung didalam manisan tomat
  3. Mengetahuiusaha danpemasaran produk manisan tomat
  4. Untuk menambah pengelaman kerja dibidang Agroindustri
1.3. Sasaran PKL
  1. Pelaksanaan Observai guna mendapatkan pengetahuan dalam melakukan proses pengolahan manisan tomat.
  2. Melakukan proses produksi mulai dari bahan baku pembuatan sampai menjadi maniaan tomat.
  3. Melakukan pemilihan bahan baku aneka olahan tomat yang berkualitas.
  4. Melakukan penjualan produk-produk hasil olahan UD. Kenanga.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Tomat
Tomat( Lycopersicon esculentum Mill.) adalah komoditas hortikultura yang penting baik karena harganya yang cukup baik maupun penggunanya dalam konsumsi masyarakat.Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan.Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM.
Penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia lainnya pada abad ke-18.Pada awalnya, tomat yang pertamakali ditanam oleh suku Inca dan suku Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah.Hal ini jelas berbeda dengan kondisi sekarang. Buah tomat yang dihasilkan biasa menghasilkan bobot hingga 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman. Selain kualitas dan buahnya yang tinggi , tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai daerah dataran rendah, dataran menegah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu.
2.2. Prospek Pengembangan Tomat
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Semakin meluasnya perkembangan sayuran tomat yang khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan oleh karena sayuran ini merupakan sayuran yang sifatnya tidak bisa tahan begitu lama mengakibatkan para petani tomat sering mengalami kerugian dalam mengusahakan sayuran ini, maka informasi dalam bagaimana mengolah dan membuat tomat bisa menjadi tahan lama dan bisa memperoleh nilai tambah untuk para petani ini sangat dibutuhkan, seiring dengan perkembangan zaman maka telah ditemukan beberapa cara bagaimana tomat diolah sedemikian rupa untuk mendapatkan nilai tambah seperti, yang dilakukan oleh UD. Kenanga salah satu agroindustri rumah tangga yang mengolah tomat menjadi sebuah manisan yang disebut manisan tomat.
2.3. Pengolahan ManisanTomat
2.3.1. Pengadaan Bahan Baku
Dalam pengolahan manisan tomat ini salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bahan baku. Adapun bahan baku yang diperlukan yaitu:
1.      Tomat
Dalam pengolahan manisan tomat ini tomat yang digunakan yaitu tomat jenis apa saja akan tetapi jenis tomat juga akanmempengaruhi daya tarik dan rasa khas pada tomat tersebut. Dalam manisan tomat UD.Kenanga ini jenis tomat yang digunakan dalam pembuatan manisan tomat yaitu tomat yang sudah masak dan jenis tomat buah.
2.      Kapur sirih
Dalam pembuatan manisan tomat kapur sirih berfungsi untuk membuat tomat menjadi tetap kenyal disaat pemasakan tomat setelah direndam dengan air yang sudah dicampurkan dengan kapur sirih.
3.      Gula pasir
Gula pasir dalam pembuatan tomat disini mempunyai fungsi sebagai pemanis dalam manisan tomat. Jenis gula pasir yang digunakan yaitu jenis gula pasir apa saja.
2.3.2. Pembuatan Manisan Tomat
1.      Penyortiran
Tomat yang sudah di dapatkan atau yang dijadikan bahan baku dalam pengolahan manisan tomat disni pelu disortir terlebih dahulu sebelum melakukan beberapa tahap dalam pengolahan manisan tomat.
2.      Penimbangan
Rumput laut yang siap diolah ditimbang, demikian pula dengan gula pasir. Ukuran-ukuran bahan yang akan ditimbang sesuai dengan adonan manisan tomat yang akan diolah.
3.      Pemberian Lubang Pada Tomat
Pemberian lubang pada tomat bertujuan untuk membuat pori-pori pada tomat supaya campuran yang akan diberikan seperti gula pasir dan kapur sirih bisa meresap kedalam buah tomat tersebut.


4.      Perendaman
Sebelum dilakukan pengukusan pada tomat terlebih dahulu dilakukan perendaman selama 2 sampai 3 jam dengan air kapur. Ini dilakukan supaya saat pemasakan tomat menjadi lebih kenyal.
5.      Penyaringan
Tomat yang sudah direndam didalam air kapur selama 2 sampai 3 jam disaring. Ini bertujuan untuk memisahkan tomat dengan air kapur yang sudah direndam tersebut.
6.      Pemasakan
Tomat yang sudah disaring kemudian dimasak dengan wajan yang sudah dipanaskan di atas kompor. Pemasakan manisan tomat ini tidak menggunakan air tetapi cukup dengan memasukan tomat yang telah di rendam tersebut kedalam wajan yang sudah disiapkan diatas kompor. Tomat direbus sampai tomat berubah warna menjadi merah terang atau selama 3 sampai 4 jam.
7.      Penjemuran
Tomat yang sudah di rebus kemudian dijemur selama 3 sampai 4 hari atau sesuai dengan keadaan cuaca lingkungan. Penjemuran ini juga bisa dilakukan dengan cara di oven.
2.4. Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi, sehingga dengan demikian produk dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik. Selain itu, kemasan juga berperan sebagai alat penakar yang sekaligus juga dituntut untuk dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi konsumen diantaranya mudah untuk dipakai, disimpan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah pula untuk dibuang atau dimanfaatkan lagi.
Fungsi tambahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai media informasi dari pihak produsen kepada konsumen antara lain mengenai nama dan alamat produsen, nama dan identitas produk, termasuk komposisinya, cara penyimpanan dan pemakaian. Semua informasi tersebut dituliskan atau dicetak diatas label yang dipasang pada kemasannya. Kecuali hal-hal tersebut diatas masih ada suatu yang dewasa ini semakin dominan yaitu sebagai alat promosi.
Hal ini disebabkan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan yang bersifat swalayan. Untuk itu desain, bentuk, corak, serta warnanya dibuat semenarik mungkin sehingga kemasan memiliki kemampuan untuk menjajakan dirinya sendiri (salesman). Manisan tomat yang sudah di jemur dan sudah siapdi konsumsi dikemas dalam wadah yang telah disediakan seperti plastik dan kotak. Ukuran yang digunakan tergantung pada perusahaan masing-masing. Kemasan ditutup atau diproses dengan rapi lalu diberi atau dibubuhkan label sesuai dengan nama perusahaan, sebelum dipasarkan, disimpan dengan baik.
2.5. Sistem Pemasaran
2.5.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut American Marketing Association atau Asosiasi Pemasaran Amerika mengartikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi ( Cravens, 1994). Pemasaran menurur ( Kotler, 1997) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan memerlukan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran menurut Sapoetra, dkk (1998) adalah segala kegiatan yang dilakukan agar barang hasil produksi dari produsen dimungkinkan mengalir secara lancar ke sektor konsumen. Jadi secara sederhana pemasaran dapat diartikan sebagai proses penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda, yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
2.5.2. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu dan harga yang tepat (Mubyarto, 1989). Fungsi pemasaran merupakan aktivitas penting yang dispesialisasikan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran dapat dibagi menjadi 3 kelompok (Winaedi, 1980) :
  1. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
  2. Fungsi pengadaan secara fisik terdiri dari fungsi pengangkutan dan fungsi penyimpanan.
  3. Fungsi pemberian jasa terdiri dari fungsi permodalan, penerimaan resiko, informasi pasar dan standarisasi.
Dalam kegiatan pemasaran suatu barang, fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran akan berbeda-beda sesuai dengan kemampuan modal yang dimiliki. Adanya perbedaan kegiatan (fungsi pemasaran) yang dilakukan oleh lembaga pemasaran akan menyebabkan perbedaan tingkat keuntungan yang diterima (Nitisemito,1981).
2.5.3. Jalur Distribusi
Secara umum jalur distribusi dapat dibedakan menjadi dua jalur, seperti yang terdapat pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1. Sistem Pemasaran.


1. Langsung ke Konsumen
Penjualan langsung ke konsumen akhir adalah penjualan tanpa melalui jasa atau perantara pihak lain. Cara ini merupakan sistem distribusi yang paling lama dijalankan oleh produsen. Keuntungan sistem penjualan ini adalah harga jual yang diterima produsen lebih tinggi dibandingkan dengan melalui pengecer. Sedangkan kelemahannya adalah produsen harus memasarkan sendiri sehingga jumlah penjualan sangat terbatas dan daerah penyebarannya terbatas pula. Dan Volume untuk pemasarannya yaitu sekitar30.000gram untuk sebulannya. Sedangkan Volume pemasaran dalam seminggu yaitu sekitar7500gram. Kemudian harga yang diberikan produsen ke konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000 per bungkus dan kemasan untuk 400gramRp. 30.000 per bungkus.
2. Melalui Pengecer
Dalam sistem distribusi ini, produsen harus tetap berkeliling memasarkan barangnya, tetapi tidak langsung ke konsumen melainkan ditanggung oleh pengecer. Cara ini cukup praktis dan memungkikan memproduksi manisan tomat dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk usaha skala rumah tangga, sistem distribusi ini cukup cocok. Dan Volume untuk pemasarannya yaitu sekitar30.000gram untuk perbulannya. Sedangkan Volume pemasaran dalam seminggu yaitu sekitar7500gram. Kemudian harga yang diberikan produsen ke pengecer yaitu untuk kemasan 200 gram  Rp. 14.000 per bungkus dan untuk kemasan 400 gramRp. 29.000 per bungkus. Sehingga harga manisan tomat sampai di tangan konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000, sedangkan untuk kemasan 400 gramRp.30.000 per bungkus. Tetapi harga tersebut dapat berubah semua tergantung dari pihak pengecer, apabila ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak maka manisan tomat laut akan dinaikan bila dijual ke konsumen akhir.
Usaha manisan tomat yang dilakukan di UD. Kenanga menunjukkan bahwa margin pada saluran I berbeda dengan margin pada saluran II dan keuntungan yang diperoleh pada saluran I lebih besar dari pada saluran II sehingga saluran yang pendek (Saluran I) lebih efisien daripada saluran yang panjang (Saluran II).



















BAB III
URAIAN SINGKAT TEMPAT PELAKSANAAN PKL

UD. Kenanga  merupakan lokasi pengambilan sampel dalam kaitannya dengan penulisan laporan PKL ini, yang dikhususkan pada pembuatan manisan tomat. Usaha agroindustri UD.Usaha ini dirintis oleh Pak Suharto dan Bu Hayati yang merupakan pemilik UD.KENANGA saat ini.
Usaha ini awalnya merupakan binaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang dibentuk oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 1996-1997.Sebelumnya usaha ini bernama “KAMBOJA” dumana usaha pertamanya adalah Emping Melinjo. Pada tahun 2000 pimpinan usaha ini mengusulkan status  “UD” ke Departemen Perindustrian dan Perdagangan (DEPERINDAG) dan menjadi UD. KAMBOJA.
Tahun 2010  nama usaha ini berubah menjadi UD. KENANGA dikarenakan ada usaha agroindustri lain yang sama-sama bernama UD. KAMBOJA.Semenjak itu UD.KENANGA juga berpindah binaan dari UPPKS dan sekarang usaha ini di bawah binaan Dinas Pertanian sampai saat ini.Dan semenjak itu juga produk yang dihasilkan semakin banyak.
Sampai sekarang, UD.KENANGA tercatat telah mendapat pengakuan kesehatan produk dari Dinas Kesehatan P.IRT.Nomor 203.527.101.247.Produk yang paling sering diproduksi saat ini adalah Telur asin, Manisan tomat dan Kripik Ubi ungu.
            Adapun usaha-usaha yang dijalankan oleh UD. Kenanga  yaitu :
  1. Manisan Tomat
  2. Telur Asin
  3. Stik Ubi Ungu
  4. Kripik Ubi Ungu
  5. Kripik Talas,
  6. Kripik Paru, dan
  7. Emping Melinjo
BAB IV
IV. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan PKL Mahasiswa pada UD. Kenanga Karang BuyukKec.ampenan  Kota Mataram.
Tabel 1. Tabel Rincian Rencana Kegiatan PKL.
No.
Jenis Kegiatan
Bulan
Oktober
Nopember
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Penyerahan peserta PKL








2
Mengikuti kegiatan umum :









- Pembuatan telur asin









- Pembuatan kripik ubi ungu









-pembuatan manisan tomat









- Perendaman tomat









- Pemasakan tomat









- Penjemuran tomat









- Pembuatan stik ubi ungu








3.
Mengikuti kegiatan khusus :









- Pengadaan bahan baku manisan









- Pembuatan manisan tomat









- Pemasakan manisan tomat









- Penjemuran









- Pengemasan









- Pemasaran








4.
Penarikan peserta PKL









BAB V
V. PELAKSANAAN KEGIATAN

5.1. Kegiatan Umum
Kegiatan pengolahan telur asin merupakan jenis usaha industri kecil yang masih dalam tahap pengembangan, sedangkan telur bebek untuk saat ini bukan hal yang baru dalam bisnis makanan olahan. Tetapi berdasarkan analisa terhadap kegiatan pemasaran usaha pengolahan telur asin di UD. Kenanga, selama masa PKL dapat dilihat bahwa kegiatan usaha pengolahan telur asinini merupakan jenis usaha yang layak untuk dikembangkan. Maka pengolahan telur bebek menjadi telur asin dapat ditempuh melalui beberapa langkah sebagai berikut :
1.      Pencucian
Sebelum dicuci telur asin terlebih dahulu direndam didalam bak berisi air yang sudah dicampur dengan sunlight.Ini tujuannya supaya kotoran yang menempel pada kulit telur mudah terlepas pada saat disikat .Kulit telur kemudian disikat bersih dan meniriskan telur yang sudah bersih.
2.      Penyortiran
Setelah dicuci bersih, telur siap disortir. Penyortiran bisa menggunakan alat penyortir maupun dengan cara manual, dimana telur disentil menggunakan jari. Penyortiran ini tujuannya adalah untuk memilih telur yang layak untuk diasinkan.Telur yang tidak layak contohnya adalah telur yang mengalami keretakan.Selain itu tujuan penyortiran adalah untuk memisahkan telur ukuran besar dan ukuran kecil.


3.      Proses Pengasinan
Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari pembuatan telur asin. Telur yang sudah disortir kemudian akan diasinkan.
Ø  Adapun bahan yang digunakan dalam pengasinan adalah:
·         Lumpur yang sudah disaring
·         Garam
·         Abu Gosok
Ø  Tahap pengasinan adalah:
·         Telur dilumuri dengan adonan (Garam + Lumpur) yang telah disiapkan terlebih dahulu.
·         Telur dilumuri kembali dengan abu gosok supaya adonan semakin menempel pada kulit telur
·         Pemeraman/Penyimpanan
·         Untuk telur yang ukurannya besar langsung diperam dalam wadah selama 10-12 hari. Telur ukuran besar akan dipasarkan setelah telur direbus terlebih dahulu
·         Untuk telur ukuran kecil akan langsung dikemas. Dan pemeraman dilakukan didalam kemasan(keranjang) selama 10-12 hari.
4.      Pengemasan dan Pelabelan
Pengemasan telur asin dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, telur asin yang sudah  dilapisi abu gosok dumasukkan kedalam plastik pembungkus yang sudah ada didalam keranjang, kemudian tutup keranjang diikar dengan tali rafia supaya tutup tidak bergeser atau terlepas.
Tujuan dari pengemasan ini adalah untuk menjaga produk telur asin selama masa pemeraman dari telur bebek menjadi telur asin supaya telur tidak menjadi rusak atau pecah. Kemasan yang sudah siap kemudian di beri label yang merupakan identitas dari perusahaan/agroindustri.
5.2. Kegiatan Khusus Pembuatan Manisan Tomat
5.2.1. Pengadaan Bahan Baku
            Pada tahap pengadaan bahan baku ini bahan baku yang dibutuhkan diperoleh dari pasarkebon roek ampenan, bahan baku yang dimaksud disini seperti tomat,kapur sirih, dan gula pasir. Untuk bahan baku kapur sirih dan gula pasir bisa didapatkan di kios dan tempat belanja lainnya yang ada di sekitaran ampenan, dan untuk bahan baku tomat selain didapatkan di pasar kebon roek juga bekerjasama dengan petani tomat. Ini dilakukan karena tomat merupakan tanaman musiman yang terkadang tidak bisa didapatkan di pasar, dan untuk harganya ini tidak bisa dipastikan oleh pimpinan UD. Kenanga karena harga tomat bisa berubah-berubah sesuai dengan pasarannya, tapi untuk musim ini harga tomat bisa didapatkan dengan harga Rp. 3.000 sampai Rp. 4.000 / Kg.
5.2.2. Pemberian Lubang Pada Tomat
      Tomat yang sudah didapatkankemudian di lakukan pemberian lubang pada tomat. Pemberian lubang pada tomat bertujuan untuk memudahkan adonan yang akan di campur dengan tomat bisa meresap kedalam tomat.
5.2.3. Perendaman Tomat
      Tomat yang sudah diberikan lubang kemudian direndam didalam larutan air yang sudah dicampurkan dengan kapur sirih. Perendaman dengan kapur sirih ini bertujuan supaya bisa membuat tomat menjadi kenyal disaat pemasakan nanti, dan supaya tomat tidak mudah terpisah dengan daging ataupun bijinya.
5.2.4. Penirisan Tomat
      Tomat yang sudah direndam dengan air kapur tadi kemudian di tiriskan dan dicuci sampai bersih sehingga tidak ada bekas-bekas hingga aroma larutan kapur tersebut pada bagian-bagian tomat.
5.2.5. Pemasakan Tomat
Setelah melewati tahap penirisan kemudian tomat di masak dengan wajan yang sudah di sediakan diatas kompor . Pemasakan manisan tomat ini tidak menggunakan air tetapi cukup dengan memasukan tomat yang telah di rendam tersebut kedalam wajan yang sudah disiapkan diatas kompor. Tomat direbus sampai tomat berubah warna menjadi merah terang atau selama 3 sampai 4 jam.
5.2.6.      Penjemuran
Tomat yang sudah di rebus kemudian dijemur selama 3 sampai 4 hari atau sesuai dengan keadaan cuaca lingkungan. Penjemuran ini juga bisa dilakukan dengan cara di oven.








BAB VI
VI. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

6.1. Pengadaan Bahan Baku
            Seperti diketahui bahawa tomat merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan manisan tomat ini,  pengadaan bahan baku oleh UD. Kenanga didapatkan langsung dari petani dan ataupun bisa didapatkan di pasar, pasar kebon roek yang biasa tempat membeli bahan baku ini, dan untuk harga bahan baku ini pimpinan UD. Kenanga bisa mendapatkan harga yang lebih murah karena berlangganan pada satu pedagang tomat yang ada di pasar kebon roek ampenan hal ini juga dapat dijadikan sebagai keuntungan tersendiri walaupun nilainya tidak begitu bear akan tetapi bisa mendapatkan nilai tambah untuk pengusaha manisan tomat di UD. Kenanga. Faktor harga tomat yang tidak menentu pada setiap musim membuat perusahaan harus bisa membaca peluang bagaimana mendapatkan bahan baku yang murah tapi berkualitas bagus maka dengan itu pimpinan UD. Kenanga bekerja sama dengan petanitomat dalam penyediaan bahan baku ini karena tomat dipasar tidak selamanya bisa didapatkan.
6.2. Modal
modal adalah sesutu yang sangat dibutuhkan di dalam sebuah perusaan , salah satu yang utama di dalam perusahaan adalah ini. modal itu banyak macam macamnya.Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu usaha perusahaan.modal juga dapat dari dalam perusahan atau yang penambahan dari pihak pemilik perusaan dan juga dari pihak lain . modal sangat besar mempengaruhi dalam jalanya suatu hidupnya perusahaan. penentuan modal yang baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi jalanya kesuksesan perusahaan.
Dalam agroindustri rumah tangga yang dilakukan di UD. Kenanga faktor modal diantaranya modal sendiri dan pinjaman dari instansi ataupun pihak lain.
6.3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
  • Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
  • Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja.Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
  • Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
Dalam agroindustri yang dikembangkan pada UD.Kenanga tenaga kerja yang dipekerjakan yaitu tenaga kerja yang tenaga kerja tidak terdidik. Karena dalam pengolahan manisan tomat tidak begitu memerlukan tenaga kerja yang terampil dan terdidik karena mengingat proses pembuatan manisan tomat yang tidak begitu rumit.
6.4. Sarana dan Prasarana
            Sarana dan prasarana dalam pengembangan agroindustri manisan tomat ini tidak kalah pentingnya dengan faktor-faktor pendukung lainnya. seperti modal, tenaga kerja dan lain-lain. Jika dilihat dari sarana bahan baku yang tidak begitu sulit untuk didapatkan ini merupakan salah satu keuntungan tersendiri dalam kelancaran proses produksi manisan tomat di UD. Kenanga. Sedangkan untuk prasarana yang dimiliki oleh UD. Kenanga seperti alat produsi manisan toamat didapatkan dari modal sendiri dan bantuan dari instansi lain yang terkait. Dalam pengolahan manisan tomat ini sebenarnya tidak begitu memerlukan alat yang rumit atau yang kerap dikatakan modern maka dalam konsep ini prasarana dalam pengolahan manisan tomat tidak akan dibahas dengan detail atau merinci.
6.5. Proses Pembuatan
Proses pembuatan manisan tomat adalah hal mendasar yang harus selalu diperhatikan, karena baik buruknya mutu dan kualitas manisan tomat sangat tergantung pada proses pembuatan ini. Sebelum membuat manisan tomat, terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan sebagai berikut :
1.      Alat
a.       Timbangan
b.      Lidi 
c.       Bak karet atau baskom
d.      Wajan
e.       Pengaduk
f.       Kompor
g.       Penyaringan
h.      Tampi
2.      Bahan
a.       Tomat
b.      Air untuk merendam
c.       Kapur sirih
d.      Gula pasir
Setelah semua alat dan bahan tersebut tersedia maka proses pembuatan manisan tomat dapat dimulai dilaksanakan. Proses pertama yang dikerjakan adalah cuci bersih tomat, buang pangkal/tempat tangkai tomat, tusuk-tusuk tomat dengan lidi atau  garpu sampai membentuk lubang di sekeliling buah tomat dengan rata, kemudian sediakan air didalam bak yang sudah disiapkan dan rendam tomat didalam larutan kapur sirih selama 3 sampai 5 jam. Setelah itu kembali tiriskan dan cuci kembali tomat yang sudah direndam oleh larutan air kapur sirih tersebut cuci dengan bersih sampai tidak ada bekas larutan kapur sirih di sekeliling masing-masing buah tomat.Untuk tahap selanjutnya yaitu perebusan atau pemasakan tomat, tomat yang sudah di rendam dengan larutan kapur sirih tadi kembali di masukkan diatas wajan yang sudah disiapkan diatas kompor, tunggu sampai mendidih dan kemudian masukkan larutan gula sesuai dengan kapasitas yang di produksi. Jika memproduksi 10 kg tomat maka gula pasir yang di butuhkan sebanyak 4 kg, setelah itu aduk dengan perlahan sampai gula pasir tersebut merata keseluruh bagian tomat, tomat yang sudah masak akan mengalami perubahan bentuk dan warna, warna merah terang dan bentuk yang kenyal dikatakan itu sudah maksimal dan siap untuk diangkat. Setelah direbus tomat siap untuk diangkat dan tiriskan air tomat tersebut kemudian diamkan sampai dingin dan pindahkan ke tempat yang sudah disediakan untuk meneruskan proses penjemuran. Setelah itu tomat yang sudah dipindahkan di jemur dibawah terik sinar matahari sampai kering biasanya 2 sampai 3 hari jika dimusim kemarau.Setelah kering segera dikemas dalam toples atau plastik kedap udara.
6.6. Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi, sehingga dengan demikian produk dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik. Selain itu, kemasan juga berperan sebagai alat penakar yang sekaligus juga dituntut untuk dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi konsumen diantaranya mudah untuk dipakai, disimpan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah pula untuk dibuang atau dimanfaatkan lagi.
6.7. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.Kotler (2001).
Dalam memasarkan produknya UD. Kenanga menetapkan harga produk yang cukup bervariasi yaitu sebagai berikut :


Tabel. Harga manisan tomat Di Berbagai Saluran Pemasaran.
Jenis Kemasan
Saluran Pemasaran
Langsung Ke Konsumen
Pengecer
Kemasan Mika 2 ons
Rp. 15.000
RP. 14.000
Kemasan Mika 4 ons
Rp. 30.000
Rp. 29.000

Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa saluran pemasaran manisan tomatyang dijalankan oleh UD. Kenanga melalui 2 jalur distribusi yaitu dari produsen langsung kepada konsumen akhir dan dari produsen ke pengecer. Usaha manisan tomatyang dilakukan di UD. kenangamenunjukkan bahwa margin pada saluran I berbeda dengan margin pada saluran II dan keuntungan yang diperoleh pada saluran I lebih besar dari pada saluran II sehingga saluran yang pendek (Saluran I) lebih efisien daripada saluran yang panjang (Saluran II). Kemudian untuk saluran pemasaran langsung ke konsumen harga yang diberikan produsen ke konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000 per bungkus dan kemasan untuk 400 gram Rp. 30.000 per bungkus. Tetapi saluran pemasaran ini agak lambat untuk pemasarannya, keuntungan yang diterima oleh produsen tetap lebih tinggi dari keuntungan yang diterima oleh pihak pengecer.
Sedangkan untuk saluran pemasaran melalui pengecer harga yang diberikan produsen ke pengecer yaitu untuk kemasan 200 gramRp. 14.000 per bungkus dan untuk kemasan 400 gramRp. 29.000 per bungkus. Sehingga harga manisan tomat sampai di tangan konsumen untuk kemasan 200 gramsekitar Rp. 15.000, sedangkan untuk kemasan 400gramRp.30.000 per bungkus. Tetapi harga tersebut dapat berubah semua tergantung dari pihak pengecer, apabila ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak maka harga manisan tomat akan dinaikan.
Namun dalam kenyataannya di pasaran, manisan tomat ini cukup diminati oleh konsumen. Dalam pemasaran langsung kepada konsumen UD. Kenanga memajang produknya di rumah pengusaha manisan tomat itu sendiri karena belum bisa membuat outlet sendiri akan tetapi walaupun dirumah konsumen sudah cukup mengenal usaha ini dan tidak jarang UD. Kenanga ini mendapatkan pesanan dalam jumlah yang cukup besar untuk acara-acara tertentu. Hasil penjualan yang paling banyak adalah berasal dari penjualan yang dititip di pengecer. Hal ini disebabkan karena lokasi UD. Kenanga  tidak berada di lokasi yang mudah dijumpai oleh masyarakat atau konsumen, karena lokasi atau prasarana jalan merupakan penunjang perekonomian.
Untuk jalur distribusi melalui pengecer UD. Kenanga  masih menerapkan sistem titip yaitu pihak produsen menitipkan produknya di toko atau di swalayan dan akan menerima pembayaran setelah produk terjual habis. Harga produk yang diberikan pada toko atau swalayan tersebut adalah untuk kemasan mika 200 gramdengan harga Rp. 14.000, sedangkan kemasan mika 400 gramdengan harga Rp. 29.000. Adapun tempat penitipan produk dodol rumput laut tersebut yaitu :
1.      Lestari oleh-oleh yang berada di rembiga
2.      Di jalan airlangga 1 toko oleh-oleh
3.      Di depan hotel lombok raya 1 toko oleh-oleh
4.      Di swalayan

Harga jual produk kepada konsumen ditentukan oleh pihak pengecer. Hal ini mengakibatkan harga jual akhir produk menjadi bervariasi, dalam hal ini pihak produsen sangat dirugikan oleh keadaan tersebut. Tetapi ini merupakan resiko yang harus ditanggung, karena produk yang dipasarkan masih dalam tahap pengenalan. Selain 2 jalur distribusi yang telah diuraikan diatas, masih ada satu lagi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh UD. Kenanga dalam memasarkan produknya yaitu dengan sistem pesanan.
6.8. Pengertian biaya dan Penerimaan
6.8.1. Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap merupakan biaya yang digunakan dalam satu proses peroduksi dan hanya dikeluarkan satu kali dalam proses produksi. Yang termasuk kedalam biaya tetap adalah biaya penyusutan, biaya alat-alat produksi, dan lain-lain.
            Biaya variabel merupakan biaya yang digunakan setiap kali akan melakukan proses produksi. termasuk kedalam biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, upah tenaga kerja dan lain-lain.
6.8.2. Analisis Usaha Manisan Tomat
Dalam usaha pengelolaan ada beberapa hal yang perlu di analisis:
a.       Keuntungan pengelola Agroindustri Manisan Tomat
π = TR – TC
keterangan:
π    : Keuntungan Pengelola Produk Olahan ManisanTomat
TR : Total Revenue ( nilai produk olahan Manisan tomat)
TC : Total Cost ( biaya pengolahan manisan tomat)
b.      Kelayakan Usaha Pengolahan Manisan Tomat
Untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan manisan tomat ditinjau dari segi ekonomi dilakukan dengan analisis B/C ratio yang formulasinya sebagai berikut :
B/C ratio = Total B / Total C
Keterangan :
B : Benefit (manfaat)
C : Cost (biaya)
Untuk mengetahui Analisa Keuntungan atau Pendapatan Pengolahan manisan tomat di UD. Kenanga kecamatan ampenanKota Mataram, maka digunakan Analisa Usaha dengan beberapa perhitungan yaitu sebagai berikut :
  1. Net Revenue (NR)
Jumlah pendapatan bersih yang diterima dengan memperhitungkan selisih antara total pendapatan (pendapatan kotor) dan total biaya produksi dirumuskan sebagai berikut:


NR = TR - TC
 
 


Dimana  :   NR (Net Revenue)  =  pendapatan / keuntungan bersih
TR (Total Revenue)  = total penerimaan
TC (Total Cost)  = total biaya produksi
Diketahui  :
Jumlah atau total keseluruhan dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari produk yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Dalam 1 bulan, UD. Kenanga memproduksi manisan tomat sebanyak 80 bungkus ( mika kecil )dengan harga jual Rp. 15.000 per bungkus dengan produksi yang dilakukan selama 1x per minggu dalam 1 bulan, maka penerimaan produksi sbb:
TR (dalam bulan)   = 1 x 4 x 1.200.000
                = Rp. 4.800.000
TR (dalam tahun)   = 12 bulan x Rp. 4.800.000
                = Rp. 57.600.000
Jadi, total penerimaan dalam setahun (TR) yaitu : Rp. 57.600.000
Total Biaya Produksi  = Biaya tetap +  Biaya variabel
=  Rp. 5.690.000  +  Rp. 10.958.000
=  Rp. 16.648.000
Jadi total biaya produksi (TC) yaitu : Rp. 16.648.000
TR  = Rp. 57.600.000
TC  = Rp. 16.648.000
 Maka  :  NR    =  TR – TC
                         = Rp. 57.600.000–Rp. 16.648.000
 = Rp. 40.952.000
Jadi keuntungan bersih yang dapat diperoleh dari usaha pengolahan manisan tomat selama 1 tahun adalah sebesar Rp. 40.952.000
6.9. Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Net B/C Ratio.Dan dengan membandingkan anatara keuntungan dengan biaya yang didapat dari hasil perhitungan biaya.
Net B/C Ratio = benefit/ Cost
Usaha tersebbut dikatakan layak apabila Net B/C ratio > 0
                        Net B/C Ratio = Rp. 40.952.000/16.648.000
                                               = 2,46
Jadi, usaha manisan tomat yang di produksi oleh UD.Kenanga dirasa sangat layak untuk diusahakan.


No.
Uraian
Jmlh (1)
Satuan (1)
Jmlh (2)
Satuan (2)
Total
1.
BiayaTetap :




5.690.000

a. Biaya Penyusutan




5.190.000

- Bak karet
3
Buah
30.000
3 tahun
90.000

- Timbangan
2
Buah
250.000
5 tahun
100.000

- Wajan
3
Buah
100.000
6 tahun
300.000

- Pengaduk
4
Buah
5.000
1 tahun
20.000

- Kompor
1
Buah
250.000
1 tahun
250.000

-penyaring
2
Buah
15.000
1 tahun
30.000

-printer
1
Buah
400.000
3 tahun
400.000

-Komputer/laptop
1
Buah
4.000.000
3 tahun
4.000.000

b. Bunga Modal 10%
0,10
%
5.000.000
per tahun
500.000







2.
Biaya Variabel :




10.958.000

- Tomat
400
Kg
4.000
per kg
1.600.000

- Gula pasir
150
Kg
12.000
per kg
1.800.000

- kapur sirih
480
Gram
1000
Per 10 gram
48.000

- Plastik mika
2400
Biji
250
per biji
600.000

-kertas stiker
40
Biji
2.000
Per biji
80.000

-plastik bening
20
Pcs
13.000
Per pcs
260.000

-bahan bakar
2
Tabung
95.000
Pertabung
190.000

- Upah TK Pengolah
  (1 orang)
250
Hari
20.000
per orang
5.000.000

- Upah TK Pengemas
  (1 orang)
960
per bungkus
500
per kg
480.000







3.
Total Biaya Produksi:




16.648.000
4.
Penerimaan




57.600.000
5.
Keuntungan Bersih




40.952.000
6.
B/C Ratio




2,46























BAB VII
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1.  Kesimpulan
           Pada pelaksanaan PKL yang dilaksanakan di UD.Kenanga  maka dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :
  1. Ketersediaan bahan baku tomat yang cukup mudah untuk didapatkan merupakan faktor penentu lancarnya proses produksi manisan tomat, selain ketersediaan dan dukungan dari faktor-faktor pendukung lainnya (modal, tenaga kerja, sarana dan prasarana, proses pengolahan, proses pengemasan dan sistem pemasaran).
2.   Saluran pemasaran pada UD. Kenanga  menggunakan dua saluran pemasaran:
a. UD. Kenanga                           Konsumen akhir.    
b. UD. Kenanga                           Pengecer             Konsumen akhir.
3.      Saya selaku Mahasiswa bertambah pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki dalam dunia usaha pada sistem pemasaran.
7.2. Saran
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan UD. Kenanga dapat disarankan beberapa hal, antara lain :

  1. Kepada pihak UD. Kenanga disarankan agar dalam pengolahan produknya bisa mempertahankan kualitas dan mutu sehingga citra produk tanpa bahan pengawet yang diproduksinya tetap terjaga.
  2. Diharapkan kepada UD. Kenanga  untuk lebih kreatif dalam menciptakan inovasi dalam hal penyajian kemasan agar lebih menarik minat konsumen untuk membeli.
  3. Diharapkan kepada UD. Kenanga  untuk menambah teknik promosi, misalnya membuat kartu nama pemilik agar konsumen lebih mudah mengenal dan mencari tempat usaha pengolahan hasil-hasil produk pertanian.

5 komentar: