LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
ANALISIS USAHA DAN PEMASARAN MANISAN TOMAT
UD. KENANGA KEC. AMPENAN KOTA MATARAM
NAMA : DENI AWANSYAH
NIM : C1G 009 076
PROGRAM
STUDI : AGRIBISNIS
INSTANSI PKL : UD. KENANGA JLN.ENERGI GG.POGOT KEC. AMPENAN KOTA MATARAM
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS/SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL
EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012
HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Nama : Deni Awansyah
NIM : CIG 009 076
Program Studi :
Agribisnis
Minat Studi :
Analisis Usaha dan Pemasaran Manisan Tomat
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini telah
ditelaah dan dinilai
sebagai satu kesatuan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada
UD. KENANGA
Jln. Energi Gang Pogot
Karang Buyuk Ampenan
Pembimbing
PKL,
( Ir. I Wayan Suadnya, M.Agr.Sc.Ph.D
)
NIP: 1961123 1198903 1 012
Diterima pada tanggal:
KATA PENGANTAR
Puja
serta puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan kuasa-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang
berjudul “Usaha dan Pemasaran Telur
Asin pada UD Kenanga, Karang Buyuk Ampenan Selatan “, sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, arahan, serta
masukan yang sangat bermanfaat.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak Ir
I Wayan Suadnya, M.Agr.Sc.Ph.D selaku dosen pembimbing PKL.
2.
Ibu Hayati dan
Pak Suharto selaku pemilik UD. Kenanga.
3.
Ketua Panitia
PKL Fakultas Pertanian Universitas
Mataram.
4.
Untuk semua pihak yang telah ikut serta dalam
membantu dan memberikan masukan serta solusi selama kegiatan PKL tersebut
sampai dengan terselesaikannya penyusunan laporan akhir ini.
Penulis
menyadari bahwa laporan akhir PKL yang dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun atau inovasi untuk
perbaikan laporan akhir PKL ini sangat perlu diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan
ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Amin.
Mataram, 11 Nopember 2012
Penulis
|
||||
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
|
i
ii
|
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
|
iii
|
DAFTAR
ISI........................................................................................................
|
iv
|
BAB I :
PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………….
1.2 Tujuan…………………………………………………………..........
1.3 Sasaran……………………………………………………………....
|
1
1
2
2
|
BAB II :
TINJAUAN PUSTAK
2.1 Tinjauan
Umum Tomat……………………………………………….
2.2 Prospek
Pengembangan Tomat…………………………....................
2.3 Pengolahan
Manisan Tomat………………..………………...………
2.4 Pengemasan
………………………………………………………….
2.5 Sistem
Pemasaran…………………………………………………….
|
3
3
3
4
6
7
|
BAB III : URAIAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN......................
BAB IV : RENCANA KEGIATAN................................................................
BAB V : PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................
5.1 Kegiatan
Umum.....................................................................................
5.2.
Kegiatan Khusus Pembuatan Manisan Tomat.......................................
BAB VI : HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
6.1.
Pengadaan Bahan
Baku...........................................................................
6.3.
Tenaga Kerja............................................................................................
6.2.
Modal..................................................................................................
6.3. Tenaga Kerja........................................................................................
6.4.
Sarana dan Prasarana...........................................................................
6.5.
Proses Produksi
..................................................................................
6.6.
Pengemasan.........................................................................................
6.7.
Pemasaran...........................................................................................
6.8. Pengertian biaya dan Penerimaan……………………………………
6.9. Analisis Kelayakan Usaha……………………………………………
BAB VII :
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan……………………………………………………………
7.2 Saran ………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
|
11
12
9
13
15
17
17
17
18
18
19
19
21
21
24
26
28
28
28
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin lama tuntutan ekonomi memaksa masyarakat
untuk semakin kreatif dalam memenuhi kebutuhan hidup, salah satu strategi yang
dapat dikembangkan yaitu seperti usaha agroindustri rumah tangga. Walaupun ini
bukan dijadikan sebagai pekerjaan tetap akan tetapi ini sangat membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari semakin mendesak
karena faktor persaingan yang semakin meluas dikalangan masyarakat yang
khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingat pertumbuhan masyarakat
yang semakin hari semakin besar maka kebutuhan masyarakat secara tidak langsung
akan mengalami peningkatan, oleh karena itu agroindustri rumah tangga ini cukup
berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat meskipun tidak dengan
secara besar-besaran akan tetapi bisa menanggulangi kebutuhan masyarakat suatu
wilayah tertentu.
sehubungan dengan diharuskannya melakukan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan untuk membantu masyarakat dalam memperoleh
komunikasi, menambah wawasan dan untuk memenuhi syarat mahasiswa untuk
menyelsaikan studi di bangku pendidikan.
Sehubungan dengan Program Pendidikan S1
yang mengharuskan pelaksanaan PKL , maka tulisan ini merupakan laporan
pelaksanaan PKL di UD. Kenanga. Khususnya mengkaji tentang pemasaran usahamanisan tomat. Selengkapnya tulisan ini
berjudul ”Analisis Usaha dan Pemasaran Manisan
TomatUD. Kenanga Kec. Ampenan Kota Mataram”.
1.2.Tujuan PKL
- Untuk mengetahuiproses produksi manisan tomat.
- Untuk mengetahui mamfaat dan nutrisi yang terkandung didalam manisan tomat
- Mengetahuiusaha danpemasaran produk manisan tomat
- Untuk menambah pengelaman kerja dibidang Agroindustri
1.3. Sasaran PKL
- Pelaksanaan Observai guna mendapatkan pengetahuan dalam melakukan proses pengolahan manisan tomat.
- Melakukan proses produksi mulai dari bahan baku pembuatan sampai menjadi maniaan tomat.
- Melakukan pemilihan bahan baku aneka olahan tomat yang berkualitas.
- Melakukan penjualan produk-produk hasil olahan UD. Kenanga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Tomat
Tomat( Lycopersicon esculentum Mill.)
adalah komoditas hortikultura yang penting baik karena harganya yang cukup baik
maupun penggunanya dalam konsumsi masyarakat.Tomat merupakan tanaman asli Benua
Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan.Tanaman tomat
pertama kali dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM.
Penyebaran
tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia lainnya pada
abad ke-18.Pada awalnya, tomat yang pertamakali ditanam oleh suku Inca dan suku
Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah.Hal ini
jelas berbeda dengan kondisi sekarang. Buah tomat yang dihasilkan biasa
menghasilkan bobot hingga 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman. Selain
kualitas dan buahnya yang tinggi , tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi
dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai daerah dataran rendah, dataran
menegah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap
hama dan penyakit tertentu.
2.2. Prospek Pengembangan Tomat
Tomat adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah
dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus
hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.Tomat merupakan keluarga
dekat dari kentang.
Semakin
meluasnya perkembangan sayuran tomat yang khususnya di Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan oleh karena sayuran ini merupakan sayuran yang sifatnya tidak bisa
tahan begitu lama mengakibatkan para petani tomat sering mengalami kerugian dalam
mengusahakan sayuran ini, maka informasi dalam bagaimana mengolah dan membuat
tomat bisa menjadi tahan lama dan bisa memperoleh nilai tambah untuk para
petani ini sangat dibutuhkan, seiring dengan perkembangan zaman maka telah
ditemukan beberapa cara bagaimana tomat diolah sedemikian rupa untuk
mendapatkan nilai tambah seperti, yang dilakukan oleh UD. Kenanga salah satu
agroindustri rumah tangga yang mengolah tomat menjadi sebuah manisan yang
disebut manisan tomat.
2.3. Pengolahan ManisanTomat
2.3.1. Pengadaan Bahan Baku
Dalam pengolahan manisan tomat ini salah
satu hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bahan baku. Adapun bahan baku
yang diperlukan yaitu:
1. Tomat
Dalam pengolahan manisan tomat ini
tomat yang digunakan yaitu tomat jenis apa saja akan tetapi jenis tomat juga
akanmempengaruhi daya tarik dan rasa khas pada tomat tersebut. Dalam manisan
tomat UD.Kenanga ini jenis tomat yang digunakan dalam pembuatan manisan tomat
yaitu tomat yang sudah masak dan jenis tomat buah.
2.
Kapur sirih
Dalam pembuatan manisan tomat kapur
sirih berfungsi untuk membuat tomat menjadi tetap kenyal disaat pemasakan tomat
setelah direndam dengan air yang sudah dicampurkan dengan kapur sirih.
3.
Gula pasir
Gula pasir dalam pembuatan tomat disini
mempunyai fungsi sebagai pemanis dalam manisan tomat. Jenis gula pasir yang
digunakan yaitu jenis gula pasir apa saja.
2.3.2. Pembuatan Manisan Tomat
1. Penyortiran
Tomat yang sudah di dapatkan atau yang dijadikan bahan baku dalam
pengolahan manisan tomat disni pelu disortir terlebih dahulu sebelum melakukan
beberapa tahap dalam pengolahan manisan tomat.
2. Penimbangan
Rumput laut yang siap diolah ditimbang, demikian pula dengan gula pasir.
Ukuran-ukuran bahan yang akan ditimbang sesuai dengan adonan manisan tomat yang
akan diolah.
3. Pemberian Lubang Pada Tomat
Pemberian lubang pada tomat
bertujuan untuk membuat pori-pori pada tomat supaya campuran yang akan
diberikan seperti gula pasir dan kapur sirih bisa meresap kedalam buah tomat
tersebut.
4. Perendaman
Sebelum dilakukan pengukusan pada tomat terlebih dahulu dilakukan
perendaman selama 2 sampai 3 jam dengan air kapur. Ini dilakukan supaya saat
pemasakan tomat menjadi lebih kenyal.
5. Penyaringan
Tomat yang sudah direndam didalam air kapur selama 2 sampai 3 jam disaring.
Ini bertujuan untuk memisahkan tomat dengan air kapur yang sudah direndam
tersebut.
6. Pemasakan
Tomat yang sudah disaring kemudian dimasak dengan wajan yang sudah
dipanaskan di atas kompor. Pemasakan manisan tomat ini tidak menggunakan air
tetapi cukup dengan memasukan tomat yang telah di rendam tersebut kedalam wajan
yang sudah disiapkan diatas kompor. Tomat direbus sampai tomat berubah warna
menjadi merah terang atau selama 3 sampai 4 jam.
7. Penjemuran
Tomat yang sudah di rebus kemudian dijemur selama 3 sampai 4 hari atau sesuai
dengan keadaan cuaca lingkungan. Penjemuran ini juga bisa dilakukan dengan cara
di oven.
2.4. Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk melindungi
produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi, sehingga dengan demikian produk
dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik. Selain itu, kemasan juga berperan
sebagai alat penakar yang sekaligus juga dituntut untuk dapat memberikan
kemudahan-kemudahan bagi konsumen diantaranya mudah untuk dipakai, disimpan,
dibuka dan ditutup kembali, serta mudah pula untuk dibuang atau dimanfaatkan
lagi.
Fungsi tambahan lain yang tidak kalah
pentingnya adalah sebagai media informasi dari pihak produsen kepada konsumen
antara lain mengenai nama dan alamat produsen, nama dan identitas produk,
termasuk komposisinya, cara penyimpanan dan pemakaian. Semua informasi tersebut
dituliskan atau dicetak diatas label yang dipasang pada kemasannya. Kecuali
hal-hal tersebut diatas masih ada suatu yang dewasa ini semakin dominan yaitu
sebagai alat promosi.
Hal ini disebabkan banyaknya pusat-pusat
perbelanjaan yang bersifat swalayan. Untuk itu desain, bentuk, corak, serta
warnanya dibuat semenarik mungkin sehingga kemasan memiliki kemampuan untuk
menjajakan dirinya sendiri (salesman). Manisan tomat yang sudah di jemur dan
sudah siapdi konsumsi dikemas dalam wadah yang telah disediakan seperti plastik
dan kotak. Ukuran yang digunakan tergantung pada perusahaan masing-masing.
Kemasan ditutup atau diproses dengan rapi lalu diberi atau dibubuhkan label
sesuai dengan nama perusahaan, sebelum dipasarkan, disimpan dengan baik.
2.5. Sistem Pemasaran
2.5.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut American Marketing Association atau Asosiasi Pemasaran Amerika mengartikan
pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga,
promosi dan pendistribusian ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi ( Cravens, 1994).
Pemasaran menurur ( Kotler, 1997) adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan memerlukan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Pemasaran menurut Sapoetra,
dkk (1998) adalah segala kegiatan yang dilakukan agar barang hasil produksi
dari produsen dimungkinkan mengalir secara lancar ke sektor konsumen. Jadi
secara sederhana pemasaran dapat diartikan sebagai proses penyaluran barang
dari produsen ke konsumen. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda,
yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
2.5.2. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah mengusahakan agar
pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu dan harga yang
tepat (Mubyarto, 1989). Fungsi pemasaran merupakan aktivitas penting yang
dispesialisasikan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran dapat
dibagi menjadi 3 kelompok (Winaedi, 1980) :
- Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
- Fungsi pengadaan secara fisik terdiri dari fungsi pengangkutan dan fungsi penyimpanan.
- Fungsi pemberian jasa terdiri dari fungsi permodalan, penerimaan resiko, informasi pasar dan standarisasi.
Dalam kegiatan pemasaran suatu barang,
fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran akan
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan modal yang dimiliki. Adanya perbedaan
kegiatan (fungsi pemasaran) yang dilakukan oleh lembaga pemasaran akan
menyebabkan perbedaan tingkat keuntungan yang diterima (Nitisemito,1981).
2.5.3. Jalur Distribusi
Secara umum jalur distribusi dapat
dibedakan menjadi dua jalur, seperti yang terdapat pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1. Sistem Pemasaran.
1. Langsung ke Konsumen
Penjualan langsung ke konsumen akhir adalah penjualan tanpa melalui jasa atau
perantara pihak lain. Cara ini merupakan sistem distribusi yang paling lama
dijalankan oleh produsen. Keuntungan sistem penjualan ini adalah harga jual
yang diterima produsen lebih tinggi dibandingkan dengan melalui pengecer.
Sedangkan kelemahannya adalah produsen harus memasarkan sendiri sehingga jumlah
penjualan sangat terbatas dan daerah penyebarannya terbatas pula. Dan Volume
untuk pemasarannya yaitu sekitar30.000gram untuk sebulannya.
Sedangkan Volume pemasaran dalam seminggu yaitu sekitar7500gram. Kemudian harga yang diberikan produsen ke konsumen untuk kemasan 200
gramRp. 15.000 per bungkus dan kemasan untuk 400gramRp. 30.000 per bungkus.
2. Melalui Pengecer
Dalam sistem distribusi ini, produsen
harus tetap berkeliling memasarkan barangnya, tetapi tidak langsung ke konsumen
melainkan ditanggung oleh pengecer. Cara ini cukup praktis dan memungkikan
memproduksi manisan tomat dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk usaha skala
rumah tangga, sistem distribusi ini cukup cocok. Dan Volume untuk pemasarannya
yaitu sekitar30.000gram untuk perbulannya. Sedangkan Volume pemasaran dalam seminggu yaitu sekitar7500gram. Kemudian harga yang diberikan produsen ke pengecer yaitu untuk kemasan
200 gram Rp.
14.000 per bungkus dan untuk kemasan 400 gramRp. 29.000 per bungkus. Sehingga
harga manisan tomat sampai di tangan konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000,
sedangkan untuk kemasan 400 gramRp.30.000 per bungkus. Tetapi harga tersebut
dapat berubah semua tergantung dari pihak pengecer, apabila ingin mendapatkan
keuntungan yang lebih banyak maka manisan tomat laut akan dinaikan bila dijual ke konsumen akhir.
Usaha manisan tomat yang dilakukan
di UD. Kenanga menunjukkan
bahwa margin pada saluran I berbeda
dengan margin pada saluran II dan keuntungan yang diperoleh pada saluran I
lebih besar dari pada saluran
II sehingga saluran yang pendek
(Saluran I) lebih efisien
daripada saluran yang panjang (Saluran
II).
BAB III
URAIAN SINGKAT TEMPAT PELAKSANAAN PKL
UD. Kenanga merupakan lokasi
pengambilan sampel dalam kaitannya dengan penulisan laporan PKL ini, yang
dikhususkan pada pembuatan manisan tomat. Usaha agroindustri UD.Usaha
ini dirintis oleh Pak Suharto dan Bu Hayati yang merupakan pemilik UD.KENANGA
saat ini.
Usaha ini
awalnya merupakan binaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang dibentuk oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) tahun 1996-1997.Sebelumnya usaha ini bernama “KAMBOJA” dumana usaha
pertamanya adalah Emping Melinjo. Pada tahun 2000 pimpinan usaha ini
mengusulkan status “UD” ke Departemen
Perindustrian dan Perdagangan (DEPERINDAG) dan menjadi UD. KAMBOJA.
Tahun 2010 nama usaha ini berubah menjadi UD. KENANGA
dikarenakan ada usaha agroindustri lain yang sama-sama bernama UD.
KAMBOJA.Semenjak itu UD.KENANGA juga berpindah binaan dari UPPKS dan sekarang
usaha ini di bawah binaan Dinas Pertanian sampai saat ini.Dan semenjak itu juga
produk yang dihasilkan semakin banyak.
Sampai sekarang,
UD.KENANGA tercatat telah mendapat pengakuan kesehatan produk dari Dinas
Kesehatan P.IRT.Nomor 203.527.101.247.Produk yang paling sering diproduksi saat
ini adalah Telur asin, Manisan tomat dan Kripik Ubi ungu.
Adapun
usaha-usaha yang dijalankan oleh UD. Kenanga yaitu :
- Manisan Tomat
- Telur Asin
- Stik Ubi Ungu
- Kripik Ubi Ungu
- Kripik Talas,
- Kripik Paru, dan
- Emping Melinjo
BAB IV
IV. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan PKL Mahasiswa
pada UD. Kenanga Karang
BuyukKec.ampenan Kota Mataram.
Tabel 1. Tabel Rincian Rencana Kegiatan PKL.
No.
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||
Oktober
|
Nopember
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Penyerahan peserta PKL
|
||||||||
2
|
Mengikuti kegiatan umum :
|
||||||||
- Pembuatan telur asin
|
|||||||||
- Pembuatan kripik ubi ungu
|
|||||||||
-pembuatan manisan tomat
|
|||||||||
- Perendaman tomat
|
|||||||||
- Pemasakan tomat
|
|||||||||
- Penjemuran tomat
|
|||||||||
- Pembuatan stik ubi ungu
|
|||||||||
3.
|
Mengikuti kegiatan khusus :
|
||||||||
- Pengadaan bahan baku manisan
|
|||||||||
- Pembuatan manisan tomat
|
|||||||||
- Pemasakan manisan tomat
|
|||||||||
- Penjemuran
|
|||||||||
- Pengemasan
|
|||||||||
- Pemasaran
|
|||||||||
4.
|
Penarikan peserta PKL
|
BAB V
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
5.1. Kegiatan Umum
Kegiatan pengolahan telur asin merupakan jenis usaha industri kecil yang
masih dalam tahap pengembangan, sedangkan telur bebek untuk saat ini bukan hal
yang baru dalam bisnis makanan olahan. Tetapi berdasarkan analisa terhadap
kegiatan pemasaran usaha pengolahan telur asin di UD. Kenanga, selama masa
PKL dapat dilihat bahwa kegiatan usaha pengolahan telur asinini merupakan jenis usaha yang layak untuk
dikembangkan. Maka pengolahan telur bebek menjadi telur asin dapat ditempuh
melalui beberapa langkah sebagai berikut :
1.
Pencucian
Sebelum dicuci telur asin terlebih dahulu direndam
didalam bak berisi air yang sudah dicampur dengan sunlight.Ini tujuannya supaya
kotoran yang menempel pada kulit telur mudah terlepas pada saat disikat .Kulit
telur kemudian disikat bersih dan meniriskan telur yang sudah bersih.
2.
Penyortiran
Setelah dicuci bersih, telur siap disortir. Penyortiran
bisa menggunakan alat penyortir maupun dengan cara manual, dimana telur
disentil menggunakan jari. Penyortiran ini tujuannya adalah untuk memilih telur
yang layak untuk diasinkan.Telur yang tidak layak contohnya adalah telur yang
mengalami keretakan.Selain itu tujuan penyortiran adalah untuk memisahkan telur
ukuran besar dan ukuran kecil.
3.
Proses Pengasinan
Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari pembuatan telur
asin. Telur yang sudah disortir kemudian akan diasinkan.
Ø
Adapun bahan yang digunakan dalam pengasinan
adalah:
·
Lumpur yang sudah disaring
·
Garam
·
Abu Gosok
Ø
Tahap pengasinan adalah:
·
Telur dilumuri dengan adonan (Garam + Lumpur)
yang telah disiapkan terlebih dahulu.
·
Telur dilumuri kembali dengan abu gosok supaya
adonan semakin menempel pada kulit telur
·
Pemeraman/Penyimpanan
·
Untuk telur yang ukurannya besar langsung
diperam dalam wadah selama 10-12 hari. Telur ukuran besar akan dipasarkan
setelah telur direbus terlebih dahulu
·
Untuk telur ukuran kecil akan langsung dikemas.
Dan pemeraman dilakukan didalam kemasan(keranjang) selama 10-12 hari.
4.
Pengemasan dan Pelabelan
Pengemasan telur asin dilakukan dengan beberapa tahap
yaitu, telur asin yang sudah dilapisi
abu gosok dumasukkan kedalam plastik pembungkus yang sudah ada didalam
keranjang, kemudian tutup keranjang diikar dengan tali rafia supaya tutup tidak
bergeser atau terlepas.
Tujuan dari pengemasan ini adalah untuk menjaga produk
telur asin selama masa pemeraman dari telur bebek menjadi telur asin supaya
telur tidak menjadi rusak atau pecah. Kemasan yang sudah siap kemudian di beri
label yang merupakan identitas dari perusahaan/agroindustri.
5.2. Kegiatan Khusus Pembuatan Manisan Tomat
5.2.1. Pengadaan Bahan Baku
Pada tahap pengadaan bahan baku ini bahan baku
yang dibutuhkan diperoleh dari pasarkebon roek ampenan, bahan baku yang
dimaksud disini seperti tomat,kapur sirih, dan gula pasir. Untuk bahan baku
kapur sirih dan gula pasir bisa didapatkan di kios dan tempat belanja lainnya
yang ada di sekitaran ampenan, dan untuk bahan baku tomat selain didapatkan di
pasar kebon roek juga bekerjasama dengan petani tomat. Ini dilakukan karena
tomat merupakan tanaman musiman yang terkadang tidak bisa didapatkan di pasar,
dan untuk harganya ini tidak bisa dipastikan oleh pimpinan UD. Kenanga karena
harga tomat bisa berubah-berubah sesuai dengan pasarannya, tapi untuk musim ini
harga tomat bisa didapatkan dengan harga Rp. 3.000 sampai Rp. 4.000 / Kg.
5.2.2. Pemberian Lubang Pada Tomat
Tomat yang sudah didapatkankemudian di lakukan pemberian lubang
pada tomat. Pemberian lubang pada tomat bertujuan untuk memudahkan adonan yang
akan di campur dengan tomat bisa meresap kedalam tomat.
5.2.3. Perendaman Tomat
Tomat yang sudah diberikan lubang kemudian direndam didalam
larutan air yang sudah dicampurkan dengan kapur sirih. Perendaman dengan kapur
sirih ini bertujuan supaya bisa membuat tomat menjadi kenyal disaat pemasakan
nanti, dan supaya tomat tidak mudah terpisah dengan daging ataupun bijinya.
5.2.4. Penirisan Tomat
Tomat yang sudah direndam dengan air kapur tadi kemudian di
tiriskan dan dicuci sampai bersih sehingga tidak ada bekas-bekas hingga aroma
larutan kapur tersebut pada bagian-bagian tomat.
5.2.5. Pemasakan Tomat
Setelah melewati tahap penirisan kemudian
tomat di masak dengan wajan yang sudah di sediakan diatas kompor . Pemasakan
manisan tomat ini tidak menggunakan air tetapi cukup dengan memasukan tomat
yang telah di rendam tersebut kedalam wajan yang sudah disiapkan diatas kompor.
Tomat direbus sampai tomat berubah warna menjadi merah terang atau selama 3
sampai 4 jam.
5.2.6. Penjemuran
Tomat yang sudah di rebus kemudian dijemur
selama 3 sampai 4 hari atau sesuai dengan keadaan cuaca lingkungan. Penjemuran
ini juga bisa dilakukan dengan cara di oven.
BAB VI
VI. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
6.1. Pengadaan Bahan Baku
Seperti diketahui bahawa tomat merupakan bahan
baku utama yang digunakan dalam pembuatan manisan tomat ini, pengadaan bahan baku oleh UD. Kenanga
didapatkan langsung dari petani dan ataupun bisa didapatkan di pasar, pasar
kebon roek yang biasa tempat membeli bahan baku ini, dan untuk harga bahan baku
ini pimpinan UD. Kenanga bisa mendapatkan harga yang lebih murah karena
berlangganan pada satu pedagang tomat yang ada di pasar kebon roek ampenan hal
ini juga dapat dijadikan sebagai keuntungan tersendiri walaupun nilainya tidak
begitu bear akan tetapi bisa mendapatkan nilai tambah untuk pengusaha manisan
tomat di UD. Kenanga. Faktor harga tomat yang tidak menentu pada setiap musim
membuat perusahaan harus bisa membaca peluang bagaimana mendapatkan bahan baku
yang murah tapi berkualitas bagus maka dengan itu pimpinan UD. Kenanga bekerja
sama dengan petanitomat dalam penyediaan bahan baku ini karena tomat dipasar
tidak selamanya bisa didapatkan.
6.2. Modal
modal adalah sesutu yang sangat
dibutuhkan di dalam sebuah perusaan , salah satu yang utama di dalam perusahaan
adalah ini. modal itu banyak macam macamnya.Modal adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menjalankan suatu usaha perusahaan.modal juga dapat dari
dalam perusahan atau yang penambahan dari pihak pemilik perusaan dan juga dari
pihak lain . modal sangat besar mempengaruhi dalam jalanya suatu hidupnya
perusahaan. penentuan modal yang baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi
jalanya kesuksesan perusahaan.
Dalam agroindustri
rumah tangga yang dilakukan di UD. Kenanga faktor modal diantaranya modal
sendiri dan pinjaman dari instansi ataupun pihak lain.
6.3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan
penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal
1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.
- Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan
cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
- Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga
kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman
kerja.Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
- Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak
terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh:
kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
Dalam
agroindustri yang dikembangkan pada UD.Kenanga tenaga kerja yang dipekerjakan
yaitu tenaga kerja yang tenaga kerja tidak terdidik. Karena dalam pengolahan
manisan tomat tidak begitu memerlukan tenaga kerja yang terampil dan terdidik
karena mengingat proses pembuatan manisan tomat yang tidak begitu rumit.
6.4. Sarana dan Prasarana
Sarana
dan prasarana dalam pengembangan agroindustri manisan tomat ini tidak kalah
pentingnya dengan faktor-faktor pendukung lainnya. seperti modal, tenaga kerja
dan lain-lain. Jika dilihat dari sarana bahan baku yang tidak begitu sulit
untuk didapatkan ini merupakan salah satu keuntungan tersendiri dalam
kelancaran proses produksi manisan tomat di UD. Kenanga. Sedangkan untuk
prasarana yang dimiliki oleh UD. Kenanga seperti alat produsi manisan toamat
didapatkan dari modal sendiri dan bantuan dari instansi lain yang terkait. Dalam
pengolahan manisan tomat ini sebenarnya tidak begitu memerlukan alat yang rumit
atau yang kerap dikatakan modern maka dalam konsep ini prasarana dalam
pengolahan manisan tomat tidak akan dibahas dengan detail atau merinci.
6.5. Proses Pembuatan
Proses pembuatan manisan tomat adalah hal
mendasar yang harus selalu diperhatikan, karena baik buruknya mutu dan kualitas
manisan tomat sangat tergantung pada proses pembuatan ini. Sebelum membuat
manisan tomat, terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan sebagai berikut :
1. Alat
a. Timbangan
b. Lidi
c. Bak karet atau baskom
d. Wajan
e. Pengaduk
f. Kompor
g. Penyaringan
h. Tampi
2. Bahan
a. Tomat
b. Air untuk merendam
c. Kapur sirih
d. Gula pasir
Setelah semua alat dan bahan tersebut
tersedia maka proses pembuatan manisan tomat dapat dimulai dilaksanakan. Proses
pertama yang dikerjakan adalah cuci bersih tomat, buang pangkal/tempat
tangkai tomat, tusuk-tusuk tomat dengan lidi atau garpu sampai membentuk lubang di sekeliling
buah tomat dengan rata, kemudian sediakan air didalam bak yang sudah disiapkan
dan rendam tomat didalam larutan kapur sirih selama 3 sampai 5 jam. Setelah itu
kembali tiriskan dan cuci kembali tomat yang sudah direndam oleh larutan air
kapur sirih tersebut cuci dengan bersih sampai tidak ada bekas larutan kapur
sirih di sekeliling masing-masing buah tomat.Untuk tahap selanjutnya yaitu
perebusan atau pemasakan tomat, tomat yang sudah di rendam dengan larutan kapur
sirih tadi kembali di masukkan diatas wajan yang sudah disiapkan diatas kompor,
tunggu sampai mendidih dan kemudian masukkan larutan gula sesuai dengan
kapasitas yang di produksi. Jika memproduksi 10 kg tomat maka gula pasir yang
di butuhkan sebanyak 4 kg, setelah itu aduk dengan perlahan sampai gula pasir
tersebut merata keseluruh bagian tomat, tomat yang sudah masak akan mengalami
perubahan bentuk dan warna, warna merah terang dan bentuk yang kenyal dikatakan
itu sudah maksimal dan siap untuk diangkat. Setelah direbus tomat siap untuk
diangkat dan tiriskan air tomat tersebut kemudian diamkan sampai dingin dan
pindahkan ke tempat yang sudah disediakan untuk meneruskan proses penjemuran.
Setelah itu tomat yang sudah dipindahkan di jemur dibawah terik sinar matahari
sampai kering biasanya 2 sampai 3 hari jika dimusim kemarau.Setelah kering
segera dikemas dalam toples atau plastik kedap udara.
6.6. Pengemasan
Pengemasan berfungsi untuk melindungi
produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi, sehingga dengan demikian produk
dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik. Selain itu, kemasan juga berperan
sebagai alat penakar yang sekaligus juga dituntut untuk dapat memberikan
kemudahan-kemudahan bagi konsumen diantaranya mudah untuk dipakai, disimpan,
dibuka dan ditutup kembali, serta mudah pula untuk dibuang atau dimanfaatkan
lagi.
6.7. Pemasaran
Pemasaran
adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar.Kotler (2001).
Dalam memasarkan produknya UD. Kenanga menetapkan harga produk yang cukup bervariasi yaitu sebagai
berikut :
Tabel. Harga manisan tomat Di Berbagai Saluran Pemasaran.
Jenis
Kemasan
|
Saluran Pemasaran
|
|
Langsung
Ke Konsumen
|
Pengecer
|
|
Kemasan
Mika 2 ons
|
Rp.
15.000
|
RP.
14.000
|
Kemasan
Mika 4 ons
|
Rp.
30.000
|
Rp.
29.000
|
Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa saluran pemasaran manisan tomatyang dijalankan oleh UD. Kenanga melalui 2 jalur distribusi yaitu dari produsen langsung kepada konsumen akhir dan dari produsen ke pengecer. Usaha manisan tomatyang dilakukan di UD. kenangamenunjukkan bahwa margin
pada saluran I berbeda dengan
margin pada saluran II dan keuntungan yang diperoleh pada saluran I lebih besar dari pada saluran II sehingga saluran yang pendek (Saluran I) lebih efisien daripada
saluran yang panjang (Saluran
II). Kemudian untuk saluran pemasaran langsung ke konsumen harga yang
diberikan produsen ke konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000 per bungkus dan
kemasan untuk 400 gram Rp. 30.000 per bungkus. Tetapi saluran pemasaran ini agak lambat untuk pemasarannya, keuntungan yang diterima
oleh produsen tetap lebih tinggi dari keuntungan yang diterima oleh pihak
pengecer.
Sedangkan untuk saluran pemasaran melalui
pengecer harga yang diberikan produsen ke pengecer yaitu untuk kemasan 200
gramRp. 14.000 per bungkus dan untuk kemasan 400 gramRp. 29.000 per bungkus.
Sehingga harga manisan tomat sampai di tangan konsumen untuk kemasan 200
gramsekitar Rp. 15.000, sedangkan untuk kemasan 400gramRp.30.000 per bungkus.
Tetapi harga tersebut dapat berubah semua tergantung dari pihak pengecer,
apabila ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak maka harga manisan tomat
akan dinaikan.
Namun dalam kenyataannya di pasaran,
manisan tomat ini cukup diminati oleh konsumen. Dalam pemasaran langsung kepada
konsumen UD. Kenanga memajang produknya di rumah
pengusaha manisan tomat itu sendiri karena belum bisa membuat outlet sendiri
akan tetapi walaupun dirumah konsumen sudah cukup mengenal usaha ini dan tidak
jarang UD. Kenanga ini mendapatkan pesanan dalam jumlah yang cukup besar untuk
acara-acara tertentu. Hasil penjualan yang paling banyak adalah berasal dari
penjualan yang dititip di pengecer. Hal ini disebabkan karena lokasi UD. Kenanga tidak berada di lokasi
yang mudah dijumpai oleh masyarakat atau konsumen, karena lokasi atau prasarana
jalan merupakan penunjang perekonomian.
Untuk jalur distribusi melalui pengecer UD. Kenanga masih menerapkan sistem
titip yaitu pihak produsen menitipkan produknya di toko atau di swalayan dan
akan menerima pembayaran setelah produk terjual habis. Harga produk yang
diberikan pada toko atau swalayan tersebut adalah untuk kemasan mika 200
gramdengan harga Rp. 14.000, sedangkan kemasan mika 400 gramdengan harga Rp.
29.000. Adapun tempat penitipan produk dodol rumput laut tersebut yaitu :
1. Lestari oleh-oleh yang berada di rembiga
2. Di jalan airlangga 1 toko oleh-oleh
3. Di depan hotel lombok raya 1 toko
oleh-oleh
4. Di swalayan
Harga jual produk kepada konsumen
ditentukan oleh pihak pengecer. Hal ini mengakibatkan harga jual akhir produk
menjadi bervariasi, dalam hal ini pihak produsen sangat dirugikan oleh keadaan
tersebut. Tetapi ini merupakan resiko yang harus ditanggung, karena produk yang
dipasarkan masih dalam tahap pengenalan. Selain 2 jalur distribusi yang telah
diuraikan diatas, masih ada satu lagi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh UD. Kenanga dalam memasarkan produknya yaitu dengan sistem pesanan.
6.8. Pengertian biaya dan Penerimaan
6.8.1. Pengertian Biaya Tetap dan Biaya
Variabel
Biaya tetap
merupakan biaya yang digunakan dalam satu proses peroduksi dan hanya
dikeluarkan satu kali dalam proses produksi. Yang termasuk kedalam biaya tetap
adalah biaya penyusutan, biaya alat-alat produksi, dan lain-lain.
Biaya variabel merupakan biaya yang
digunakan setiap kali akan melakukan proses produksi. termasuk kedalam biaya
variabel adalah biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, upah tenaga kerja dan
lain-lain.
6.8.2. Analisis Usaha Manisan Tomat
Dalam
usaha pengelolaan ada beberapa hal yang perlu di analisis:
a.
Keuntungan pengelola Agroindustri Manisan Tomat
π = TR – TC
keterangan:
π
: Keuntungan Pengelola Produk Olahan ManisanTomat
TR : Total Revenue ( nilai produk
olahan Manisan tomat)
TC : Total Cost ( biaya pengolahan
manisan tomat)
b.
Kelayakan Usaha Pengolahan Manisan Tomat
Untuk mengetahui kelayakan usaha
pengolahan manisan tomat ditinjau dari segi ekonomi dilakukan dengan analisis
B/C ratio yang formulasinya sebagai berikut :
B/C ratio = Total B / Total C
Keterangan :
B : Benefit (manfaat)
C : Cost (biaya)
Untuk mengetahui Analisa Keuntungan atau
Pendapatan Pengolahan manisan tomat di UD. Kenanga kecamatan
ampenanKota Mataram, maka digunakan Analisa Usaha dengan beberapa perhitungan
yaitu sebagai berikut :
- Net Revenue (NR)
Jumlah pendapatan bersih yang diterima
dengan memperhitungkan selisih antara total pendapatan (pendapatan kotor) dan
total biaya produksi dirumuskan sebagai berikut:
|
Dimana
: NR (Net Revenue) = pendapatan / keuntungan bersih
TR (Total Revenue) = total penerimaan
TC (Total Cost) = total biaya
produksi
Diketahui :
Jumlah atau total keseluruhan dari penghasilan
atau pendapatan yang diperoleh dari produk yang dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam 1 bulan, UD. Kenanga memproduksi manisan tomat sebanyak 80
bungkus ( mika kecil )dengan harga jual Rp. 15.000 per bungkus dengan produksi
yang dilakukan selama 1x per minggu dalam 1 bulan, maka penerimaan produksi
sbb:
TR (dalam bulan)
= 1 x 4 x 1.200.000
= Rp. 4.800.000
TR (dalam tahun)
= 12 bulan x Rp. 4.800.000
= Rp. 57.600.000
Jadi, total penerimaan dalam setahun (TR) yaitu : Rp. 57.600.000
Total Biaya Produksi = Biaya tetap + Biaya variabel
= Rp. 5.690.000
+ Rp. 10.958.000
= Rp. 16.648.000
Jadi total biaya produksi (TC) yaitu : Rp. 16.648.000
TR = Rp. 57.600.000
TC = Rp. 16.648.000
Maka :
NR = TR – TC
= Rp. 57.600.000–Rp. 16.648.000
= Rp. 40.952.000
Jadi keuntungan bersih yang
dapat diperoleh dari usaha pengolahan manisan tomat selama 1 tahun adalah
sebesar Rp. 40.952.000
6.9. Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Net B/C Ratio.Dan dengan membandingkan anatara keuntungan
dengan biaya yang didapat dari hasil perhitungan biaya.
Net B/C Ratio = benefit/ Cost
Usaha
tersebbut dikatakan layak apabila Net B/C ratio > 0
Net B/C Ratio = Rp. 40.952.000/16.648.000
= 2,46
Jadi, usaha manisan tomat yang di produksi oleh UD.Kenanga
dirasa sangat layak untuk diusahakan.
No.
|
Uraian
|
Jmlh (1)
|
Satuan (1)
|
Jmlh (2)
|
Satuan (2)
|
Total
|
1.
|
BiayaTetap :
|
5.690.000
|
||||
a. Biaya Penyusutan
|
5.190.000
|
|||||
- Bak karet
|
3
|
Buah
|
30.000
|
3 tahun
|
90.000
|
|
- Timbangan
|
2
|
Buah
|
250.000
|
5 tahun
|
100.000
|
|
- Wajan
|
3
|
Buah
|
100.000
|
6 tahun
|
300.000
|
|
- Pengaduk
|
4
|
Buah
|
5.000
|
1 tahun
|
20.000
|
|
- Kompor
|
1
|
Buah
|
250.000
|
1 tahun
|
250.000
|
|
-penyaring
|
2
|
Buah
|
15.000
|
1 tahun
|
30.000
|
|
-printer
|
1
|
Buah
|
400.000
|
3 tahun
|
400.000
|
|
-Komputer/laptop
|
1
|
Buah
|
4.000.000
|
3 tahun
|
4.000.000
|
|
b. Bunga Modal 10%
|
0,10
|
%
|
5.000.000
|
per tahun
|
500.000
|
|
2.
|
Biaya Variabel :
|
10.958.000
|
||||
-
Tomat
|
400
|
Kg
|
4.000
|
per kg
|
1.600.000
|
|
-
Gula pasir
|
150
|
Kg
|
12.000
|
per kg
|
1.800.000
|
|
-
kapur sirih
|
480
|
Gram
|
1000
|
Per 10 gram
|
48.000
|
|
-
Plastik mika
|
2400
|
Biji
|
250
|
per biji
|
600.000
|
|
-kertas
stiker
|
40
|
Biji
|
2.000
|
Per biji
|
80.000
|
|
-plastik
bening
|
20
|
Pcs
|
13.000
|
Per pcs
|
260.000
|
|
-bahan
bakar
|
2
|
Tabung
|
95.000
|
Pertabung
|
190.000
|
|
-
Upah TK Pengolah
(1 orang)
|
250
|
Hari
|
20.000
|
per orang
|
5.000.000
|
|
-
Upah TK Pengemas
(1 orang)
|
960
|
per bungkus
|
500
|
per kg
|
480.000
|
|
3.
|
Total Biaya Produksi:
|
16.648.000
|
||||
4.
|
Penerimaan
|
57.600.000
|
||||
5.
|
Keuntungan Bersih
|
40.952.000
|
||||
6.
|
B/C Ratio
|
2,46
|
BAB VII
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Pada
pelaksanaan PKL yang dilaksanakan di UD.Kenanga
maka dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :
- Ketersediaan bahan baku tomat yang cukup mudah untuk didapatkan merupakan faktor penentu lancarnya proses produksi manisan tomat, selain ketersediaan dan dukungan dari faktor-faktor pendukung lainnya (modal, tenaga kerja, sarana dan prasarana, proses pengolahan, proses pengemasan dan sistem pemasaran).
2.
Saluran pemasaran pada UD. Kenanga menggunakan dua saluran pemasaran:
a. UD. Kenanga Konsumen
akhir.
b. UD. Kenanga Pengecer Konsumen akhir.
3.
Saya selaku Mahasiswa bertambah pengetahuan dan
keterampilan yang saya miliki dalam dunia usaha pada sistem pemasaran.
7.2. Saran
Berdasarkan hasil
Praktik Kerja Lapangan UD. Kenanga dapat disarankan beberapa hal, antara lain :
- Kepada pihak UD. Kenanga disarankan agar dalam pengolahan produknya bisa mempertahankan kualitas dan mutu sehingga citra produk tanpa bahan pengawet yang diproduksinya tetap terjaga.
- Diharapkan kepada UD. Kenanga untuk lebih kreatif dalam menciptakan inovasi dalam hal penyajian kemasan agar lebih menarik minat konsumen untuk membeli.
- Diharapkan kepada UD. Kenanga untuk menambah teknik promosi, misalnya membuat kartu nama pemilik agar konsumen lebih mudah mengenal dan mencari tempat usaha pengolahan hasil-hasil produk pertanian.
tanks batur
BalasHapusbisa minta kontak ud nya ngak
BalasHapusbisa minta kontak ud nya ngak
BalasHapusbisa minta kontak ud nya ngak
BalasHapusTerimakasih👍
BalasHapus